Double Top pada harga tertinggi 6 tahun sebelumya (118) berpotensi menjadi sebuah resistansi yang cukup kuat untuk menahan reli dari pair USD/JPY. Selain itu, retracement monthly 61.8% dan harga tertinggi pada tahun 2006 juga merupakan area yang berpotensi menjadi resistan yang mungkin akan memicu koreksi jangka pendek hingga kembali menguji support area nya pada harga 110-108 apabila gagal breakout pada resistan ini (120) dan terjadi konfirmasi bearish candle hingga harga kembali bergerak di bawah kisaran harga 116. Japanese Yen masih tertekan oleh pernyataan dovish BOJ yang masih belum menaikkan suku bunganya di tengah tingginya inflasi global dan naiknya beban biaya import energi karena konflik Rusia Ukraina pasca pandemi. The Fed telah menaikan suku bunga nya sebesar 25 bps walaupun hal ini belum dianggap agresif untuk mengantisipasi ancaman inflasi, potensi deep correction dari pair USD/JPY masih mungkin bisa terjadi meskipun belum ada katalis yang kuat untuk menaikkan permintaan Japanese Yen. Pelemahan US Dollar setelah pengumuman suku bunga bisa dipicu dari aksi de-dolarisasi Rusia yang mungkin akan mencoba melakukan perdagangan minyak mentah/komoditas lain ke China tanpa menggunakan US Dolar karena akibat dari sanksi ekonomi AS terhadap Invasi Rusia ke Ukraina sehingga hal ini berpotensi mengancam status USD sebagai world reserve currency. Selain itu, jika NATO dan AS mulai bergerak melawan agresi militer Rusia diluar sanksi ekonomi dan bantuan alat alat militer untuk membantu Ukraina bukan tidak mungkin aliansi sekutu Rusia di Asia akan kembali bergejolak hingga menaikkan permintaan safe haven currency seperti Japanese Yen. Apapun itu alasannya, potensi koreksi pada resistan ini bisa sewaktu waktu terjadi dan apakah yang menjadi pemicunya ? will see....
Thông tin và ấn phẩm không có nghĩa là và không cấu thành, tài chính, đầu tư, kinh doanh, hoặc các loại lời khuyên hoặc khuyến nghị khác được cung cấp hoặc xác nhận bởi TradingView. Đọc thêm trong Điều khoản sử dụng.